Proses Pembentukan Bumi (Tata Surya)
Sebelumnya kita udah ngebahas tentang dasar-dasar dari geografi kan guys? Nah kali ini admin akan menjelaskan gimana Rumah yang kita tinggalin bersama ini terbentuk. Yap, betul sekali! Rumah yang admin maksud adalah Bumi. Bagaimana sejarah terbentuk dan berkembangnya bumi kita ini? Mari lanjut baca kebawah guys!
A. Sejarah Terbentuk dan Berkembangnya Muka Bumi
Bumi
kita terbentuk dimulai dari kurang lebih 4.6 milyar tahun yang lalu dan mengalami
beberapa perkembangan sampai terbentuk seperti saat ini. Bayangkan guys,
udah hampir 4,6 tahun. Pada awal
terbentuknya, bumi masih berupa bola api yang mengalami akumulasi panas
akibat kontraksi gravitasi, peluruhan radioaktif dan hujan meteorit. Masa
itu disebut masa Arkeozoikum yang berakhir sampai pada sekitar 2.5 milyar tahun yang lalu. Selanjutnya, inti bumi yang merupakan cairan besi
dan nikel memisahkan diri dari mantel bumi. Penguapan gas besar besaran dari
dalam bumi bersama-sama dengan hidrogen dan helium membentuk
atmosfer primitif yang kemudian menyebabkan proses pendinginan bagian
bumi secara berangsur-angsur membentuk kerak bumi.
Evolusi Bumi |
Kira-kira 250 juta tahun yang lalu sebagian besar kerak benua di
Bumi merupakan satu massa daratan yang dikenal sebagai Pangea. Kemudian,
kira-kira dua ratus juta tahun yang lalu Pangea terpecah menjadi dua benua
besar yaitu Laurasia, yang sekarang terdiri dari Amerika Utara, Eropa, sebagian
Asia Tengah dan Asia Timur; dan Gondwana yang terdiri dari Amerika Selatan,
Afrika India, Australia dan bagian Asia lainnya. Bagian-bagian dan dua benua
besar ini kemudian terpecah-pecah, hanyut dan bertubrukan dengan bagian lain. Sebagai tempat tinggal makhluk hidup, bumi tersusun atas
beberapa lapisan bumi.Bahan-bahan material pembentuk bumi, dan seluruh kekayaan
alam yang terkandung di dalamnya. Bentuk permukaan bumi berbeda-beda, mulai
dari daratan, lautan, pegunungan, perbukitan, danau, lembah, dan sebagainya.
Bumi sebagai salah satu planet yang termasuk dalam sistem tata surya di alam
semesta ini tidak diam seperti apa yang kita perkirakan selama ini, melainkan
bumi melakukan perputaran pada porosnya (rotasi) dan bergerak mengelilingi
matahari (revolusi) sebagai pusat sistem tata surya. Hal inilah yang
menyebabkan terjadinya siang malam dan pasang surut air laut. Oleh karena itu,
proses terbentuknya bumi tidak terlepas dari proses terbentuknya tata surya
kita.
B. Teori-teori tentang proses terbentuknya bumi
1.Teori Kabut(Nebula)
Teori Kabut (Nebula) |
Sejak jaman sebelum Masehi, para ahli telah memikirkan proses terjadinya Bumi. Salah satunya adalah teori kabut (nebula) yang dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) dan Piere De Laplace(1796).Mereka terkenal dengan Teori Kabut Kant-Laplace. Dalam teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-menarik antar gas ini membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan). Bagian yang terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya.Teori nebula ini terdiri dari beberapa tahap,yaitu
1. Matahari dan planet-planet lainnya
masih berbentuk gas, kabut yang begitu pekat dan besar.
2. Kabut tersebut berputar dan berpilin
dengan kuat, dimana pemadatan terjadi di pusat lingkaran yang kemudian
membentuk matahari. Pada saat yang bersamaan materi lainpun terbentuk menjadi
massa yang lebih kecil dari matahari yang disebut sebagai planet, bergerak
mengelilingi matahari.
3. Materi-materi tersebut tumbuh makin
besar dan terus melakukan gerakan secara teratur mengelilingi matahari dalam
satu orbit yang tetap dan membentuk Susunan Keluarga Matahari.
4. Dalam perkembangannya, planet bumi
terus mengalami proses secara bertahap hingga terbentuk seperti sekarang ini.
Ada tiga tahap dalam proses pembentukan bumi, yaitu:
5. Awalnya, bumi masih merupakan planet
homogen dan belum mengalami perlapisan atau perbedaan unsur.
6. Pembentukan perlapisan struktur bumi
yang diawali dengan terjadinya diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya
lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan
bergerak ke permukaan.
7. Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu
inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi.
2.Teori Planetisimal
Teori Planetisimal |
Pada awal abad ke-20, Forest Ray Moulton, seorang ahli
astronomi Amerika bersama rekannya Thomas C.Chamberlain, seorang
ahli geologi, mengemukakan teori Planetisimal Hypothesis, yang mengatakan
matahari terdiri dari massa gas bermassa besar sekali, Pada suatu saat melintas
bintang lain yang ukurannya hampir sama dengan matahari, bintang tersebut
melintas begitu dekat sehingga hampir menjadi tabrakan. Karena dekatnya
lintasan pengaruh gaya gravitasi antara dua bintang tersebut mengakibatkan
tertariknya gas dan materi ringan pada bagian tepi.
Karena pengaruh gaya gravitasi tersebut sebagian materi
terlempar meninggalkan permukaan matahari dan permukaan bintang. Materi-materi
yang terlempar mulai menyusut dan membentuk gumpalan-gumpalan yang disebut
planetisimal. Planetisimal- Planetisimal lalu menjadi dingin dan padat yang
pada akhirnya membentuk planet-planet yang mengelilingi matahari.
3.Tori Pasang Surut Gas(Tidal)
Teori Pasang Surut |
Teori ini dikemukakan oleh James Jeans dan Harold
Jeffreys pada tahun 1918, yakni bahwa sebuah bintang besar mendekati
matahari dalam jarak pendek, sehingga menyebabkan terjadinya pasang surut pada
tubuh matahari, saat matahari itu masih berada dalam keadaan gas. Terjadinya
pasang surut air laut yang kita kenal di Bumi, ukuranya sangat kecil.
Penyebabnya adalah kecilnya massa bulan dan jauhnya jarak bulan ke Bumi (60
kali radius orbit Bumi). Tetapi, jika sebuah bintang yang bermassa hampir sama
besar dengan matahari mendekat, maka akan terbentuk semacam gunung-gunung
gelombang raksasa pada tubuh matahari, yang disebabkan oleh gaya tarik bintang
tadi. Gunung-gunung tersebut akan mencapai tinggi yang luar biasa dan membentuk
semacam lidah pijar yang besar sekali, menjulur dari massa matahari dan
merentang ke arah bintang besar itu.
Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan
akhirnya kolom-kolom ini akan pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda
tersendiri, yaitu planet-planet. Bintang besar yang menyebabkan penarikan pada
bagian-bagian tubuh matahari tadi, melanjutkan perjalanan di jagat raya,
sehingga lambat laun akan hilang pengaruhnya terhadap-planet yang berbentuk
tadi. Planet-planet itu akan berputar mengelilingi matahari dan mengalami proses
pendinginan. Proses pendinginan ini berjalan dengan lambat pada planet-planet
besar, seperti Yupiter dan Saturnus, sedangkan pada planet-planet kecil seperti
Bumi kita, pendinginan berjalan relatif lebih cepat.
4.Teori Bintang Kembar
Teori Bintang Kembar |
Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R.A
Lyttleton. Menurut teori ini, galaksi berasal dari kombinasi bintang
kembar. Salah satu bintang meledak sehingga banyak material yang terlempar.
Karena bintang yang tidak meledak mempunyai gaya gravitasi yang masih kuat,
maka sebaran pecahan ledakan bintang tersebut mengelilingi bintang yang tidak
meledak itu. Bintang yang tidak meledak itu sekarang disebut dengan matahari,
sedangkan pecahan bintang yang lain adalah planet-planet yang mengelilinginya.
5.Teori Big Bang
Teori Big Bang |
Berdasarkan Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal
dari puluhan milyar tahun yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut
raksasa yang berputar pada porosnya. Putaran tersebut memungkinkan
bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke luar dan bagian besar berkumpul di
pusat, membentuk cakram raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu meledak
dengan dahsyat di luar angkasa yang kemudian membentuk galaksi dan
nebula-nebula. Selama jangka waktu lebih kurang 4,6 milyar tahun, nebula-nebula
tersebut membeku dan membentuk suatu galaksi yang disebut dengan nama Galaksi
Bima Sakti, kemudian membentuk sistem tata surya. Sementara itu, bagian ringan
yang terlempar ke luar tadi mengalami kondensasi sehingga membentuk
gumpalan-gumpalan yang mendingin dan memadat. Kemudian, gumpalan-gumpalan itu
membentuk planet-planet, termasuk planet bumi.
Bukti penting lain bagi Big Bang adalah jumlah hidrogen dan
helium di ruang angkasa. Dalam berbagai penelitian, diketahui bahwa konsentrasi
hidrogen-helium di alam semesta bersesuaian dengan perhitungan teoritis
konsentrasi hidrogen-helium sisa peninggalan peristiwa Big Bang. Jika alam
semesta tak memiliki permulaan dan jika ia telah ada sejak dulu kala, maka
unsur hidrogen ini seharusnya telah habis sama sekali dan berubah menjadi
helium.
Segala bukti meyakinkan ini menyebabkan teori Big Bang diterima
oleh masyarakat ilmiah. Model Big Bang adalah titik terakhir yang dicapai ilmu
pengetahuan tentang asal muasal alam semesta. Begitulah, alam semesta ini telah
diciptakan oleh Allah Yang Maha Perkasa dengan sempurna tanpa cacat .
Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihtatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang. (QS. Al-Mulk, 67:3).
Masih
sangat banyak teori lainnya yang Dikemukakan oleh para ahli seperti:
Teori
Buffon dari ahli ilmu alam Perancis George Louis Leelere Comte de
Buffon. Beliau mengemukakan bahwa dahulu kala terjadi tumbukan antara matahari
dengan sebuah komet yang menyebabkan sebagian massa matahari terpental ke luar.
Massa yang terpental ini menjadi planet.
Teori
Kuiper atau teori kondensasi dikemukakan oleh Gerald
P.Kuiper mengemukakan bahwa pada mulanya ada nebula besar berbentuk piringan
cakram. Pusat piringan adalah protomatahari, sedangkan massa gas yang berputar
mengelilingi promatahari adalah protoplanet.Pusat piringan yang merupakan
protomatahari menjadi sangat panas, sedangkan protoplanet menjadi dingin. Unsur
ringan tersebut menguap dan menggumpal menjadi planet – planet.Dalam teorinya
beliau juga mengatakan bahwa tata surya pada mulanya berupa bola kabut raksasa.
Kabut ini terdiri dari debu, es, dan gas. Bola kabut ini berputar pada porosnya
sehingga bagian-bagian yang ringan terlempar ke luar, sedangkan bagian yang
berat berkumpul di pusatnya membentuk sebuah cakram mulai menyusut dan
perputarannya semakin cepat, serta suhunya bertambah, akhirnya terbentuklah
matahari.
Teori
Weizsaecker dimana pada tahun 1940, C.Von Weizsaecker, seorang ahli
astronomi Jerman mengemukakan tata surya pada mulanya terdiri atas matahari
yang dikelilingi oleh massa kabut gas. Sebagian besar massa kabut gas ini
terdiri atas unsur ringan, yaitu hidrogen dan helium. Karena panas matahari
yang sangat tinggi, maka unsur ringan tersebut menguap ke angkasa tata surya,
sedangkan unsur yang lebih berat tertinggal dan menggumpal. Gumpalan ini akan
menarik unsur – unsur lain yang ada di angkasa tata surya dan selanjutnya
berevolusi membentuk palnet – planet, termasuk bumi.
Teori
Whipple oleh seorang ahli astronom Amerika Fred L.Whipple, mengemukakan
pada mulanya tata surya terdiri dari gas dan kabut debu kosmis yang berotasi
membentuk semacam piringan. Debu dan gas yang berotasi menyebabkan terjadinya
pemekatan massa dan akhirnya menggumpal menjadi padat, sedangkan kabutnya
hilang menguap ke angkasa. Gumpalan yang padat saling bertabrakan dan kemudian
membentuk planet – planet.
Ledakan
raksasa yang menandai permulaan alam semesta ini dinamakan 'Big Bang', dan
teorinya dikenal dengan nama tersebut. Perlu dikemukakan bahwa 'volume nol'
merupakan pernyataan teoritis yang digunakan untuk memudahkan pemahaman. Ilmu
pengetahuan dapat mendefinisikan konsep 'ketiadaan', yang berada di luar batas
pemahaman manusia, hanya dengan menyatakannya sebagai 'titik bervolume nol'.
Sebenarnya, 'sebuah titik tak bervolume' berarti 'ketiadaan'. Demikianlah alam
semesta muncul menjadi ada dari ketiadaan. Dengan kata lain, ia telah
diciptakan. Fakta bahwa alam ini diciptakan, yang baru ditemukan fisika modern pada
abad 20, telah dinyatakan dalam Alqur'an 14 abad lampau,yakni :
"Dia (Allah) Pencipta langit dan bumi" (QS. Al-An'aam, 6: 101)
Mungkin cukup sampai disini dulu pembahasan tentang proses pembentukan buminya. Semoga teman-teman sekalian terbantu dan jadi lebih paham tentang proses terbentuknya bumi kita ini. Jika ada yang perlu ditanyakan mari kita diskusikan bersama di kolom komentar. Salam Lentera Geografi :)
Referensi : https://www.youtube.com/watch?v=r9IENfFgRiU
Bonus video proses terbentuknya Bumi
Referensi : https://www.youtube.com/watch?v=r9IENfFgRiU
0 komentar: