Proses Perkembangan Bumi

9:29 AM Unknown 0 Comments

Hey Guys!
Kembali lagi bersama admin di Lentera Geografi.
Kemarin dipostingan sebelumnya kita udah ngebahas tentang proses terbentuknya Bumi kita ini kan, guys? Nah, kali ini admin akan menposting Proses Perkembangan Bumi nihh... Kita pasti tahu jika sesuatu itu terbentuk, pasti ada yang namanya perkembangan. Kalian pasti penasaran kan, gimana proses perkembangan Bumi kita ini? Tanpa basa-basi lagi, langsung cek aja ke bawah, guys!

A. Teori Perkembangan Bumi
    Banyak para pakar ahli yang ber-asumsi tentang proses berkembangnya bumi. Dari asumsi tersebut, menghasilkan beragam teori, diantaranya :

1. Teori Kontraksi dari James Dana dan Elie de Baumant

Teori Kontraksi

    Dalam teori ini dinyatakan bahwa bumi mengalami pengerutan karena pendinginan di bagian dalam bumi akibat konduksi panas,sehingga mengakibatkan bumi tidak rata.


2. Teori Descartes dan Suess
    Dalam teori ini dikatakan bahwa pada saat bola bumi mendingin maka terjadilah proses pengerutan dan semakin menyusut.Kerutan-kerutan itulah sebagai pegunungan,lipatan yang kita kenal sampai sekarang.Teori Descartes dan Suess ini disebut teori kontraksi.

3. Teori Geosinklin

 
Teori Geosinklin
    Teori ini dikonsep oleh Hall pada tahun1859 yang kemudian dipublikasikan oleh Dana pada tahun 1873. Teori ini bertujuan untuk menjelaskan terjadinya endapan batuan sedimen yang sangat tebal, ribuan meter dan memanjang seperti pada Pegunungan Himalaya, Alpina dan Andes.

   Teori geosinklin menyatakan bahwa suatu daerah sempit pada kerak bumi mengalami depresi selama beberapa waktu sehingga terendapkan secara ekstrim sedimen yang tebal. Proses pengendapan ini menyebabkan subsidence (penurunan) pada dasar cekungan. Endapan sedimen yang tebal dianggap berasal dari sedimen akibat proses orogenesa yang membentuk pengunungan lipatan dan selama proses ini endapan sedimen yang telah terbentuk akan mengalami metamorfosa. Batuan yang terdeformasi didalamnya dijelaskan sebagai akibat menyempitnya cekungan karena terus menurunnya cekungan, sehingga batuan terlipat dan tersesarkan. Pergerakan yang terjadi adalah pergerakan vertikal akibat gaya isostasi.

   Teori ini mempunyai kelemahan tidak mampu menjelaskan asal-usul aktivitas vulkanik dengan baik dan logis. Keteraturan aktivitas vulkanik sangatlah tidak bisa dijelaskan dengan teori geosinklin. Pada intinya, golongan ilmuwan menganggap bahwa gaya yang bekerja pada bumi merupakan gaya vertikal. Artinya, semua deformasi yang terjadi diakibatkan oleh gaya utama yang berarah tegak lurus dengan bidang yang terdeformasi.

4. Hipotesa Pengapungan Benua (Continental Drift)

 
Hipotesa Continental Drift
   Tahun 1912, Alfred Wegener seorang ahli meteorologi Jerman mengemukakan konsep Pengapungan Benua (Continental drfit). Dalam The Origin of Continents and Oceans. Hipotesa utamanya adalah satu “super continent” yang disebut Pangaea (artinya semua daratan) yang dikelilingi oleh Panthalassa (semua lautan). Selanjutnya, hipotesa ini mengatakan 200 juta tahun yang lalu Pangaea pecah menjadi benua-benua yang lebih kecil. Dan kemudian bergerak menuju ke tempatnya seperti yang dijumpai saat ini. Sedangkan hipoptesa lainnya menyatakan bahwa pada mulanya ada dua super kontinen , yaitu pangea utara yang disebut juga Laurasia, dan pangea selatan yang disebut juga Gondwanaland.


B. Perkembangan Bumi dari Masa ke Masa
Ilustrasi Perkembangan Bumi

    Menurut teori geologi, proses perkembangan bumi dibagi menjadi empat tahapan masa, yaitu masa Prakambium, masa Paleozoikum, masa Mesozoikum, masa Neozoikum/Kenozoikum

1. Prakambrium

   Zaman Prakambrium lebih tua dari zaman Kambrium, di mana lapisan-lapisannya terdapat di bawah lapisan-lapisan yang mengandung fosil. Jelasnya, lapisan batuan baru dikatakan pasti berumur Prakambrium jika tertutup lapisan yang berfosil Kambrium.

   Penampakan batuan Prakambrium sangat jarang sekali dijumpai di permukaan bumi, hanya di beberapa daerah dan terbatas pada tempat tertentu. Diperkirakan batuan Prakambrium tampak di permukaan bumi karena batuan-batuan itu sejak terjadi tidak pernah tertutup oleh sedimen yang lebih muda dan sedimen-sedimen muda yang ada sudah habis terkikis oleh erosi. Umumnya daerah-daerah itu merupakan bagian pusat benua.

    Karena bentuknya agak melingkar dan permukaannya sedikit cembung maka inti-inti Prakambrium disebut perisai benua. Di sekitar bagian pusat yang berbentuk perisai itu, lapisan Prakambrium tertutup oleh lapisanlapisan yang lebih muda, makin jauh dari bagian pusat akan semakin tebal. Lapisan Prakambrium terdiri atas batuan-batuan berhablur, baik yang berasal dari pembekuan magma cair, maupun dari peleburan dan penghabluran kembali sedimen-sedimen dan batu-batuan lainnya, yang disebabkan oleh perubahan kimiawi dan fisis pada sedimen-sedimen dan batuan beku.

   Seringkali batu-batuan Prakambrium sangat sulit diselidiki untuk mengetahui proses manakah di antara ketiga proses tersebut yang sesungguhnya telah membentuk batuan tadi, dan diantaranya dapat ditemukan bentuk-bentuk peralihan. Oleh sebab itu, pelapisan seperti pada sedimen-sedimen tidak banyak diketahui. Seandainya terdapat perlapisan maka seringkali hal ini disebabkan juga oleh perubahanperubahan fisis dan kimiawi tertentu pada tekanan yang tinggi. Hubungan dalam ruang dari batuan sangat rumit dan sulit untuk diuraikan.

   Pada masa Prakambrium dapat diketahui pula bahwa di beberapa daerah terdapat iklim yang sangat dingin (endapan terbentuk oleh es darat atau gletser), sedangkan pada saat lain, iklimnya panas dan lembap (lapisan yang berwarna merah dengan rekah kerut), tetapi sangat sukar untuk menentukan iklim dari lapisan-lapisan sedimen yang ada. Pada waktu itu permukaan bumi yang ada di atas muka laut merupakan gurun, yang tidak disebabkan karena kekurangan air yang sangat besar (Sahara), tetapi karena pada waktu itu belum terdapat tumbuh-tumbuhan darat. Faktor lain adalah adanya oksigen bebas dalam atmosfer, yang jauh lebih sedikit daripada sekarang.

   Sesudah diadakan penelitian dan penyelidikan yang saksama terhadap sisa-sisa batuan, diketahui bahwa pada masa Prakambrium tidak ditemukan bentuk-bentuk hidup dengan tekstur dan bentuk yang terang/jelas. Tekstur adalah istilah yang dipakai untuk bentuk-bentuk dan arah-arah di dalam batuan, misalnya tekstur butir. Struktur adalah istilah yang lebih banyak dipakai untuk bentuk-bentuk yang terbangunkan oleh kumpulan batuan kubah. Di samping itu juga didapati jejak rayapan cacing atau binatang serupa itu. Dalam masa Prakambrium tidak ada jasad-jasad yang dapat membuat rangka yang keras sehingga pemfosilan tidak mungkin terjadi.

2. Paleozoikum
   Masa Paleozoikum dibagi menjadi 6 zaman, yaitu sebagai berikut :

a. Zaman Kambrium (590 juta - 500 juta tahun yang lalu)
   Pada zaman ini, bumi masih berbentuk lautan yang luas dengan daratan
yang disebut Gondwana. Gondwana ini yang merupakan cikal bakal pulau
atau negara India, Afrika, sebagian Asia, Australia, Antartika, dan lainnya.

b. Zaman Ordovisium (500 juta - 440 juta tahun yang lalu)
   Pada zaman ini, daratan Gondwana masih menutupi celah-celah
samudera. Meluapnya samudera dan terjadinya zaman es adalah
sebagian peristiwa yang terjadi pada masa ini.

c. Zaman Selur (440 juta - 410 juta tahun yang lalu)
   Pada zaman ini terjadi pembentukan kereta pegunungan yang melintasi
daerah-daerah yang sekarang kita kenal sebagai daerah Skandinavia,
Skotlandia, dan pantai Amerika Utara.

d. Zaman Devon (410 juta - 360 juta tahun yang lalu)
   Pada zaman ini terjadi penyurutan samudera hingga menyebabkan benua
raksasa Gondwana, daerah Eropa Timur, dan Greenland terjadi pada masa ini.

e. Zaman Karbon Kwali (360 juta - 260 juta tahun yang lalu)
   Pada zaman ini mulai terjadi penyatuan benua dan membentuk daratan
(pangea) yang iklim daerahnya tergantung kepada letak geografis dan
astronomis masing-masing.

f. Zaman Perm (260 juta - 250 juta tahun yang lalu)
   Pada zaman ini, Benua Pangea bergabung bersama membentuk daratan. Air
mulai menyurut karena terjadi pembekuan di daerah Antartika dan Afrika
yang menyebabkan terjadinya iklim kering gurun pasir di daerah utara.

3. Mesozoikum
   Masa Mesozoikum terbagi pula menjadi 3 zaman, yaitu sebagai berikut.

a. Zaman Trias (250 juta - 210 juta tahun yang lalu)
   Pada zaman ini, Benua Pangea bergerak ke arah utara dan daerah gurun
terbentuk. Lembaran es di daerah selatan mulai mencair dan celah-celah
antara benua mulai terbentuk di Pangea.

b. Zaman Jura (210 juta -140 juta tahun yang lalu)
   Pada zaman ini, Benua Pangea terpecah, yaitu daratan yang sekarang
dikenal sebagai Amerika Utara memisahkan diri dari daratan yang
dikenal sekarang sebagai Afrika. Selain itu, daratan yang sekarang
dikenal sebagai Amerika Selatan memisahkan diri dari daratan yang
sekarang lebih dikenal sebagai Antartika dan Australia.

c. Zaman Kapur (140 juta - 65 juta tahun yang lalu)
   Sebuah pulau yang sekarang dikenal sebagai negara India terlepas dari
Afrika daratan utamanya, menuju daerah Asia dan terbentuklah iklim
sedang di daerah India.


4. Kenozoikum/Neozoikum
   Masa Kenozoikum disebut juga masa Neozoikum, terdiri atas zaman tersier dan kwartir dan merupakan tingkat kehidupan baru.


a. Zaman Tersier
   Zaman tersier terbagi menjadi zaman eosen, oligosen, dan pleiosen. Zaman eosen berumur 70 juta, oligosen 42 juta tahun, miosen 30 juta tahun, dan pleiosen 16 juta tahun. Pada zaman tersier tumbuh-tumbuhan berkembang biak dan meluas ke seluruh wilayah kontinen, demikian juga mulai timbul dan berkembang tumbuh-tumbuhan berbunga. Binatang menyusui dan burung-burung mulai meluas pada zaman ini. Keadaan iklim tidak begitu berbeda dengan zaman sekunder. Pada zaman ini batu bara muda mulai terbentuk.


b. Zaman Kwartir
   Zaman kwartir terdiri atas zaman pleistosen atau dilluvium dan zaman holosen atau alluvium. Kedua zaman ini berumur kurang lebih 3 juta tahun yang lalu. Pada zaman kwartir telah muncul manusia pertama.

Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat urutan tabel skala waktu geologi sebagai berikut, guys! 
Skala Waktu Geologi


   Gimana guys? udah kebayang gak gimana bumi kita ini berkembang dari zaman ke zaman. Subhanallah, Sungguh luar biasa zat yang menciptakan segala-nya. Semua itu tak lain dan tak bukan hanyalah milik Allah SWT. 
   Semoga postingan dari admin dapat bermanfaat bagi teman-teman semuanya. Untuk pertanyaan dan masukan mari kita diskusikan bersama dikolom komentar. Jangan lupa baca postingan lain yang tak kalah menariknya hanya di Lentera Geografi :)

Jangan lupa tonton juga video tentang perkembangan Bumi-nya :)

Referensi : https://www.youtube.com/watch?v=jz-cbqE8GdM
  sma10 geo Geografi Iskandar

0 komentar: